Kurikulum Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Lampung disusun berdasarkan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia, Standar Kompetensi Dokter Indonesia Tahun 2012, dan Standar Nasional Pendidikan Kedokteran Indonesia Tahun 2019 yang diterbitkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia dengan mengacu pada Standar Global Pendidikan Kedokteran dari WFME (World Federation for Medical Education) yang mensyaratkan peningkatan mutu secara berkelanjutan.
Capaian Pembelajaran yang diharapkan (Intended Learning Outcome) dibagi menjadi capaian pembelajaran umum dan capaian pembelajaran profesional. Capaian pembelajaran umum merupakan capaian pembelajaran komunikasi dan kerja sama tim. Capaian pembelajaran profesional meliputi capaian konsep dan keterampilan teoritis di bidang kedokteran. Untuk mencapai profil lulusan Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Lampung (Program Eduaction Outcome/PEO) yaitu 1) Dokter yang kompeten dan memiliki pengetahuan di bidang agromedicine; 2) Akademisi dan Peneliti; 3) Agen perubahan, dan 4) Wirausahawan. Oleh karena itu, capaian pembelajaran (Program Learning Outcome/PLO) pada setiap modul pembelajaran telah dirancang dalam dokumen kurikulum sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 5 Capaian Pembelajaran yang diharapkan. Struktur kurikulum Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Lampung terbagi dalam 7 semester. Beban studi di Indonesia ditetapkan berdasarkan satuan kredit semester. Total beban studi yang harus ditempuh mahasiswa untuk lulus dari Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Lampung adalah 154 SKS atau setara dengan 233 European Credit Transfer and Accumulation System (ECTS). Artinya, beban studi di Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Lampung sudah sesuai dengan standar. Selain kompetensi inti, lulusan Program Studi Kedokteran harus memiliki kompetensi tambahan agromedik yaitu spesialisasi Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Lampung. Konten agromedik terintegrasi dalam kurikulum Program Studi Kedokteran.
Kurikulum Program Studi Kedokteran telah menyiapkan mahasiswa untuk pembelajaran seumur hidup yang bertujuan agar mahasiswa dapat beradaptasi dalam lingkungan yang dinamis. Selama proses pembelajaran, mahasiswa dilatih dengan berbagai metode pembelajaran seperti tutorial, pembelajaran berbasis masalah, pembelajaran berbasis tim, laboratorium keterampilan klinis, praktik laboratorium, sesi pleno, dan belajar mandiri dalam setiap mata kuliah. Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran telah menggunakan kurikulum dan metode pembelajaran yang merangsang, mempersiapkan, dan mendukung mahasiswa untuk bertanggung jawab dalam proses pembelajarannya. Struktur kurikulum yang digunakan adalah kurikulum berbasis sistem organ yang mengacu pada Standar Kompetensi Dokter Indonesia. Kurikulum dikemas dalam bentuk mata kuliah integrasi, di mana dalam satu mata kuliah diajarkan mulai dari biomedis dasar hingga klinik.
Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Lampung telah menggunakan kurikulum dengan pendekatan SPICES dalam menstimulasi, menyiapkan, dan mendukung mahasiswa agar bertanggung jawab terhadap proses pembelajarannya. Penerapan model SPICES dilakukan dengan metode pembelajaran meliputi ceramah, kelas virtual, diskusi berbasis masalah, pembelajaran berbasis tim, laboratorium keterampilan klinis, praktik laboratorium, sidang pleno, dan belajar mandiri.
Berdasarkan pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Bab XIII Pasal 31 ayat 1 disebutkan bahwa “setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan”. Negara berkewajiban menjamin pendidikan yang bermutu dan tanpa diskriminasi bagi setiap warga negara. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI terus melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 30 Tahun 2021 tentang pencegahan dan penanganan kekerasan seksual di lingkungan pendidikan tinggi. Hal ini untuk memastikan kampus aman dan bebas dari kekerasan seksual. Kurikulum pembelajaran Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Lampung yang diberikan kepada mahasiswa menerapkan asas kesetaraan. Kesetaraan tersebut dapat dilihat dalam proses pembelajaran yang tidak membedakan jenis kelamin, suku, agama, status sosial ekonomi, dan keterbatasan fisik. Dalam berbagai metode pembelajaran yang digunakan, pembagian kelompok dilakukan secara heterogen.
Kurikulum Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Lampung telah mengajarkan mahasiswa untuk melakukan berpikir analitis dan kritis. Konsep berpikir analitis dan kritis diajarkan dalam mata kuliah Pengembangan Diri dan Profesionalisme 1 &2 pada tahun pertama, dan pembelajaran tersebut diterapkan pada semua mata kuliah. Metode penelitian kedokteran diajarkan secara eksplisit dalam mata kuliah Penelitian Kedokteran 1 dan 2, yang melatih mereka untuk mempelajari metode ilmiah dan menerapkannya dalam penulisan tesis. Pada mata kuliah Penelitian Kedokteran 3, mahasiswa mulai membuat proyek pembelajaran, didampingi oleh pembimbing dan mulai mengusulkan judul tesis yang kemudian dibahas oleh pembimbing. Luaran dari mata kuliah ini adalah proposal penelitian.
Konsep kedokteran berbasis bukti diberikan dalam mata kuliah kedokteran komunitas primer
Untuk mencapai profil lulusan Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Lampung (Program Education Outcome/PEO) seperti:
1. Lulusan yang kompeten dan berpengetahuan di bidang agromedicine
Lulusan yang mampu memberikan pelayanan kesehatan secara holistik dan komprehensif berdasarkan bukti ilmiah terbaik secara profesional, disertai dengan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, pribadi yang berkarakter, berakhlak mulia, beretika, berbudi luhur dan menjunjung tinggi moralitas, sebagai pembelajar sepanjang hayat, bertanggung jawab secara sosial, cinta tanah air, memiliki wawasan di bidang agromedicine dan berkomitmen untuk menyehatkan kehidupan masyarakat.
2. Akademisi dan Peneliti
Lulusan yang berpikir kritis dan kreatif serta memiliki kemampuan literasi di bidang sains, keuangan, sosial budaya, serta teknologi informasi dalam menangani masalah kesehatan yang kompleks dan mampu bersaing di era global serta mampu terlibat dalam penyelenggaraan pendidikan.
3. Agen perubahan
Sebagai agen perubahan dan penggerak masyarakat yang berlandaskan etika Profil Lulusan Bidang Kompetensi Kedokteran Capaian Pembelajaran dengan berperan sebagai tenaga profesional, komunikator, kolaborator, advokat, manajer, pemimpin, untuk mewujudkan pelayanan kesehatan paripurna yang berpusat pada individu, keluarga, komunitas dan masyarakat.
4. Wirausahawan
Membuka usaha baik di bidang kesehatan dan kedokteran maupun di luar kedokteran setelah lulus dari program sarjana.